Sangtae dan putri remajanya, Doyeon, terus-menerus berdebat dan tidak melakukan percakapan yang tulus selama bertahun-tahun. Ketika jiwa mereka digerakkan oleh kekuatan magis selama tujuh hari, mereka harus belajar untuk mengatasi situasi canggung dan asing di posisi masing-masing.